BAB I
TINJAUAN TEORI
- DEFINISI
Anemia adalah penurunan di bawah normal dalam jumlah eritrosit,
banyaknya hemoglobin, atau volume sel darah merah ( packed red cell ) dalam
darah.
( Dorland .1998;hal 49 )
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari,seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurang nutrisi yang di butuhkan untuk
pembentukan sel darah,yang mengakibatkan penurunan kapasitas mengangkut oksigen
darah.
( Doenges .1999 :hal 569 )
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.
( Brunner & Suddart .2001 :hal 935 )
- ETIOLOGI
1. Poduksi sel darah merah yang tidak adekuat
2. Sel
darah merah premature atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan
3.
Kehilangan darah
4.
Kekurangan nutrisi
5.
Factor keturunan
6.
Penyakit kronis
(
Brunner & Suddart .2001 ;hal 935 )
- TANDA DAN GEJALA
1. Lemah
2. Letih
3. Lesu
4. Lelah
5. Lalai
- EVALUASI DIAGNOSTIK
Berbagai uji hematologist di lakukan untuk menentukan jenis dan
penyebab anemia.Uji tersebut meliputi kadar hemoglobin dan hematokrit, indeks
sel darahsel darahah, penelitian sel darah putih, kadar besi serum, pengukuran
kapasitas ikatan besi.Kadar folat,vitamin B12,hitung trombosit, waktu
protumbin, dan waktu tromboplastin parsial. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
dapat di lakukan. Selain itu, perlu di lakukan pemeriksaan diagnostic untuk
menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah
kronis.
·
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan anemia di tujukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang.Penatalaksanaan berbagai jenis anemia akut dibahas
dalam diskusi yang di sajikan pada halaman selanjutnya.
·
KOMPLIKASI
Komplikasi umum anemia meliputi gagal jantung, parestesia,dan kejang.Pada
setiap tingkat anemia,Pasien dengan penyakit jantung cenderung lebih besar
kemungkinan mengalami angina ayau gejala gagal jantung kongestif dari pada
seseorang yang tidak mempunyai penyakit jantung.
(Brunner & Suddart;2001 hal 936-937).
- FOKUS PENGKAJIAN
AKTIFITAS / ISTIRAHAT
Gejala
: Keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kehilangan produktifitas; penurunan semangat untuk kerja.
Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda :
Takikardia/takipnea,dipsnea pada bekerja atau istirahat.
Latergi menarik diri,apatis,lesu,dan kurang tertarik pada sekitarnya.
Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
Ataksia,tubuh tidak gerak.
Bahu menurun,postur lunglai,berjalan lambat,dan tanda tanda lain yang
menunjukkan keletihan.
SIRKULASI
Gejala : Riwayat kehilangan darah kronis,
missal perdarahan GI kronis,menstruasi
berat (DB); angina.CHF (akibat kerja jantung berlebihan).
Riwayat endokarditis infektif kronis.
Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD: peningkatan sistolik dengan
diastolik stabil dan tekanan nadi melebar; hipotensi postural.
Disritmia:Abnormal EKG,missal depresi segmen ST dan pendaratan atau depresi
gelombang T: takikardia.
Bunyi jantung :Murmur sistolik (DB).
Tanda : Peningkatan sistolik dengan
diastolik stabil dan membran mukosa (konjung tiva,mulut,faring,bibir)dan dasar
kuku.(cacatan: pada pasien kulit hitam,pucat dapat tampak sebagai keabu abuan).
Kulit seperti berlilin,pucat (aplastik,AP) atau kuning lemon terang (AP)
INTEGRITAS EGO
Gejala : Keyakinan agama/budaya
mempengaruhi pilihan pengobatan,missal penolakan tranfusi darah.
Tanda : Depresi
ELIMINASI
Gejala : Riwayat pielo nefrinis,gagal
ginjal.
Flatulen,sindrom mal absorpsi
(DB)
Hematemeses,feses dengan darah
segar,melena.
Diare atau konstipasi
Penurunan haluran urin
Tanda : Distensi abdomen.
MAKANAN/CAIRAN
Gejala : Penurunan masukan diet,masukan
diet protein hewani rendah/masukan produksereal tinggi (DB)
Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan
(ulkus pada faring)
Mual/muntah,dyspepsia,anoreksia
Adanya penurunan berat badan
Tidak pernah puas mengunyah atau pika
untuk es, kotoran, tepung jagung, cat, tanahliat, dan sebagainya(DB).
Tanda : Lidah tampak merah daging/ halus (
AP: Difisiensi asam folat dan vitamin B 12
Membran mukosa kering, pucat
Turgor kulit : Buruk, kering, tampak kisyt
/ hilang elastisitas ( DB)
Stomatitis dan glositis status (
difisiensi )
Bibir : Selitis missal : inflamasi dengan
sudut muulut pecah ( DB )
HIGIENE
Tanda : kurang bertenaga, penampilan tak
rapi
NEOROSENSORI
Geajala : sakit kepala, brdenyut, pusing,
vertigo, titinus , ketidak mampuan berkonsentrasi.
Insomnia, penurunan penglihatan, dan
bayangan pada mata
Kelemahan, keseimbnagna buruk, kaki goyah, parestisia tangan/kaki (
AP ) : klaudikasi sensasi menjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi,
cenderung tidur, apatis.
Mental; tak mampu berespons lambat dan
dangkal
Oftalnik : hemorargis retina ( aplastik,
AP )
Epistaksis, perdarahan dari lobang –
lobang ( Aplastik )
Gangguan koordinasi, ataksia : penurunan
rasa getar dan posisi, tanda ronbreg positif, paralysis ( AP )
NYERI / KENYAMANAN
Gejala ; Nyrri abdomen samar ; sakit
kepala ( DB )
PERNAFASAN
Gejala ; riwayat TB, abses paru
Nafas pendek pada isrtirahat dan aktifitas
Tanda : tachipnea, orthopnea, dan dispnea.
KEAMANAN
Geajala : riwayat pekerjaan terpajan
terhadap bahan kimia, misalnya grensen, insektisida, fenilbutazon, naftalen.
Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai
pengiobatan atau kecelakaan
Riwayat kanker , terapi kanker
Tidak toleran terhadap dingin atau panas .
Tranfusi darah sebelumny.
Ganguna penglihatan.
Penyembuhan luka buruk, sering infeksi
Tanda : Demam rendah, menggigil ,
berkeringat malam.
Lintadenopati umum
Pethekie
dan ekimosis (Aplastik )
SEXUALITAS
Gejala : Perubahan aliran mentruasi,
missal menorargia atau aminore ( DB )
Hilang libido ( pria dan wanita )
Impotent
Tanda : Servik dan dinding vagina pucat
PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
Gejala : Kecenderungan keluarga untuk
anemia ( DB / AP )
Penggunaan anti konvulsan mas alalu / saat
ini, antibiotic, agen kemoterapi ( gagal
sumsum tulang ), aspirasi, obat anti inflamasi, atau anti kooagulan.
Penggunaan alcohol kronis
Adanya atau berulangnya episode perdarahan
aktif ( DB )
Riwayat penyakit hati , ginjal ( masalah
hematology, penyakit seliak / penyakit mal absorpsi lain, enteritis regional,
manifestasi cacing pita, poliendokrinopati, masalah auto imun ( missal anti
body pada sel parietal, factor intrinsic, anti body tiroid dan sel T )
Pembedahan sebelumnya, missal splektomy,
eksisi tumor, penggantian katup prostetik, eksisi bedah duodenum atau reseksi
gaster, gastrektomi parsial/total ( DB /AP )
Riwayat adanya masalah dengan penyembuhan
luka atau perdarahan, infeksi kronis (RA).
Penyakit granolotum kronik atau
kanker (sekunder anemia )
Pertimbangan : DRG menunjukkan berapa lama
dirawat : 4,6 hari
Rencana pemulangan : dapat memerlukan
bantuan dalam pengobatan ( injeksi ), aktifitas perawatan diri dan atau
pemeliharan rumah, perubahan rencana
diet.
(Mailynn E Doenges:1999 hal 569-572)
- FOKUS INTERVENSI
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan perubahan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrisi ke sel
Kemungkinan dibuktikan dengan : Palpitasi
angina, kulit pucat / membrane mukos kering kuk,u dan rambut rapuh , ektrimitas
dingin , penurunan haluaran urine, mual /
muntah distensi abdomen, peruhanan TD, pengisian kapiler lambat ,
ketidak mampuan berkonsentrasi, disorientasi.
Intervensi :
a. awasi tand vital, kaji pengisian kapiler
kaji warna kulit / membrane mukosa, dasar kuku
b. tingkat kan kepala tempat tikdur sesuai
toleransi
c. awasi upaya pernafasan, auskultasi buknyi
nafas perhatikan bunyi adfentisius.
d.
Selidiki keluhan nyeri dada,
palpitasi
e.
Kaji untuk respon lambat, mudah
terangsang, agitasi, gagguan memori, bingung.
f. Orientasi / orientasikan kulang pasien
sesuai kebutuhan. Catat jadwal aktifitas pasaien untuk dirujnuk, berikan cukup
waktu untuk pasien berfikir, komunikasai dan aktifits.
g. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan
suhu lingkkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi .
h. Hindari penggunanan bantalan pengnhangat
atau botol air panas, ukur suhu aiar mandi dengan thermometer.
i.
Kolabotrasi
: Awasi pemeriksaan laboratorium, missal HB / Ht dan jumlah SDM dan GDA
j.
Berikan
SDM darah lengkap / packet, produk darah sesaui indikasi , awasi ketat untuk
komplikasi transfuse.
k. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
l.
Siapkan
intervensi pembedahan sesuai indikasi.
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplay oksigen ( pengiriman ) dan kebutuhan ,
kelemahan dan kelelahan , mengeluh penurunan toleransi aktivitas / latihan.
Lebih banyak memerlukan istirahat /
tidur. Palpitasi takikardial meningkatkan TD / respon pernafasan dengan kerja
ringan.
Intervensi
a. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan
tugas / AKS normal , catat laporan kelelahan , keletihan , dan kesulitan
menyelesaikan tugas.
b. Kaji kehilangan / gangguan keseombangan
gaya jalan , kelemahan otot.
c. Awasi TD , pernafasan , selama dan sesudah
aktivitas.catat respon terhadap tingkat aktivitas ( misal peningkatan denyut jantung
/ TD , Distritmia , pusing , dispmea , takipnea , dan sebagainya )
d. Berikan lingkungan yang tenang,
Pertahankan tirah baring bila diindikasikan. Pantau dan batasi pengunjung ,
telpon, dan gangguan berulang tindakan yang tidak direncanakan.
e. Ubah posisi pasien dengan perlahan dan
pantau terhadap pusing.
f. Prioritaskan jafdwql asuhan keperawatan
untuk meningkatkan istirahat.Pilih periode istirahat dengan periode aktivitas.
g. Beri bantuan dalam aktivitas / ambulasi
bila perlu. Memungkainkan pasien untuk melakukannya sebanyak mungkin.
h.
Rencanakan
kemajuan aktivitas dengan pasien , termasuk aktivitan yang pasien pandang
perlu. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi.
i.
Gunsksn
teknik penghematan energi , misal mandi dengan duduk, duduk untuk melakukan
tugas.
j.
Anjurkan
pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi , nyeri dada, nafas pendek,
kelemahan atau pusing terjadi.
3. Nutrisi perubahan : Kurang dari kebutuhan
tubuh , kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan /
absorbsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan SDM normal.
Intervensi :
a. Kaji riwayat nutrisi , termasuk makanan
yang disukai.
b. Observasi masukan dan catat jadwal makanan
pasien.
c. Timbang berat badan tiap hari.
d. Berikan makanan sedikit dan frekuensi
sering dan atau makan diantar waktu makan.
e. Observasi dan catat kejadian mual/ muntah
, flatus, dan gejala lain yang berhubungan.
f.
Berikan
dan Bantu hygiene mulut yang baiksebelum dan sesudah makan , gunakan sikat gigi
halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci
mulut yang diencerkan bila mukosa oral luka.
g.
Kolaborasi konsul ahli gizi.
h. Pantau pemeriksaan laboratorium, misal Hb/
Ht/ NUN, Albumin, Protein, transverin, besi serum, B12, asam folat, TIBC,
elektrolit serum.
i.
Berikan
obat sesuai indikasi misal ; vitamin dan suplemen mineral, misal sianocobalamin
( Vit. B12) , asam folat ( flovite ), asam askorbat (
Vit. C )
Besi
Destran ( IM / IV ), tambahan besi oral, misal vero sulfat ( veosol ),
veroglukomal ( vergon ), asam hidroklorida ( HCL )
j. Anti jamur atau pencuci mulut anestetik jika
diindikasi.
k. Beri diet halus, Rendah serat, menghindari
makanan panas, pedas, terlalu asam sesuai indikasi.
l. Berikan suplemen nitrisi misal ; ensure,
isokal
4. Integritas kulit kerusakan berhubungan
dengan ; Resiko tinggi terhadap perubahan sirkulasi dan neurologis ( anemia )
gangguan mobilitas deficit nutrisi.
Intervensi
a. Kaji integritas kulit, catat perubanan ada
turgor, gangguan warna, eritema, ekskoriasi.
b. Ubah posisi secara periodic dan pijat
permukaan tulang bila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur.
c.
Batasi penggunaan sabun
d.
Bantu untuk rentang gerak pasif
atau pasif
e. Kolaborasi gunakan alat pelindung misal ;
kilit domba, keranjang, kasur, tekanan udara atau air,pelindung tumit , siku,
dan bantal sesuai indikasi.
5. Konstipasi atau diare berhubungan
denganpenurunan masukan diit perubahan proses pencernaan ,efek samping terapi
obat.
Intervensi
a. Obserfasi warna feses,konstipasi,frekuensi,
dan jumlah
b Auskultasi bunyi usus
c Awasi masukan dan haluran dengan perhatian
khusus pada makanan/cairan.
d. Dorong masukan cairan 2500-3000 ml/hari dalam
toleransi jantung.
e. Hindari makanan yang membentuk gas.
f. Kaji kondisi kulit perianal dengan sering,
catat perubahan dalam kondisi kulit atau mulai kerusakan. Lakukan perawatan
perineal setiap defekasi bila terjadi diare.
g. Kolaborasi : Konsul dengan ahli gizi untuk
memberikan diet seimbang dengan tinggi serta dan bulk.
h. Berikan
pelembek feses, stimulant ringan, laksatif pembentuk bulk, atau enema sesuai
indikasi. Pantau keefektifan.
i. Berikan obat anti diare mis : difenoxilat
hidroklorida dengan atropine (lomolit) dan obat pengabsorbsi air. Mis :
Metamucil.
6.
Infeksi berhubungan dengan
resiko tinggi terhadap pertahanan sekunder tidak adekuat,mis : penurunan
hemoglobin leucopenia atau penurunangranulosit (respon inflamasi tertekan),
pertahanan utama tidak adekuat mis : kerusakan kulit stasis kerusakan tubuh
prosedur invasif, penyakit kronis malnutrisi.
Intervensi
a. Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh
pemberi perawatan dan pasien.
b.
S
Pertahankan tekhnik aseptic ketat pada
prosedur/ perawatan luka
c. S Berikan perawatan kulit, perianal dan
oral dengan cermat.
d. Dorong perubahan posisi/ ambulasi yang
sering. Latihan batuk dan napas dalam.
e.
Tingkatkan masukan
adekuat.
f.
Pantau / batasi pengunjung. Berikan isolasi
bila memungkinkan. Batasi tumbuhan hidup/ bunga potong.
g. Pantau suhu. Catat adanya menggigil dan
takikardia dengan atau tanpa demam.
h.
Awasi eritama/ cairan luka
i.
Kolaborasi
: Ambil specimen untuk kultur/ sensitifitas sesuai indikasi.
j.
Beri anti septic topical ; antibiotik sistemk.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
(kebutuhan belajar) tentang kondisi prognosis dan pengetahuan pengobatan,
kurang terpajan/ mengingat, salah interprestasi informasi, tidak mengenal
sumber informasi.
Intervensi
a. Berikan informasi tentang anemia spesifik.
Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.
b. Tinjau tujuan dan persiapan untuk
pemeriksaan diagnostk.
c. Jelaskan bahwa darah di ambil untuk
pemeriksaan laboratorium tidak akan memperburuk anemia
d. Tinjau perubahan diet yang di perlukan
untuk memenuhi kebutuhan diet khusus (di tentukan oleh tipe anemia/
defisiensi).
e.
Kaji sumber sumber (mis:
keuangan dan memasak).
f.
Dorong untuk menghentikan rokok
g. Instruksikan dan peragakan pemberian
mandiri preparat besi oral.
-
Diskusikan
pentingnya minum obat yang di resepkan.
-
Sarankan
minum obat dengan makanan atau segera setelah makan.
-
Encerkan
preparat cair ( lebih baik dengan sari jeruk ) dan diberikan dengan sedotan.
-
Peringatkan bahwa feses dapat
tampak hitam kehijauan/ seperti the.
-
Tekankan
pentingnya memelihara kebersihan mulut.
h. Instruksikan pasien/ orang terdekat
tentang pemberian besi parenteral
i.
Pemberian
obat dengan Z- trak.
j.
Gunakan
dengan jarum terpisah untuk mengambi onat dan injeksi.
k. Peringatan tentang kemungkinan reaksi
sistemik, (misal: kemerahan pada wajah, muntah, mual, miagia) dan diskusikan
pentingnya melaporkan gejala.
l.
Diskusikan
peningkatan kerentanan terhadap infeksi, tanda/ gejala yang memerlukan
intervensi medis, misal: demam, sakit tenggorok, eritema/ luka basah, urin
berkabut, rasa terbakar saat defekasi.
m. Identifikasi masalah keamanan, misal:
bukti meniup hidung dengan keras, olah raga kontak, konstipasi/ feses keras,
penggunaan pencukuran elektrik, sakit gigi halus.
n. Telaah kebersihan mulut, pentingnya
perawatan gigi teratur.
o. Instruksikan untuk menghindari produk
aspirin.
p. Rujuk ke sumber komunitas yang tepat bila
indikasi, misal: kupon makanan dari pelayanan social, meals-on-wheels.
( Marilynn E Doenges; 1999 hal 573-581 )
BAB II
TINJAUAN KASUS
- PENGKAJIAN.
Pengkajian ini di lakukan pada tanggal 17 april
2006 jam 09.00 wib. Di ruang G RSU Tidar magelang. Secara allo anamnesa dan
auto anamnesa.
Biodata
a.
Identitas pasien
Nama : Ny n
Umur : 41 tahun
Alamat : Karang lor RT: 04, RW: 14, magelang selatan.
Agama : Islam
Pendidikan :
Tamat SLTP
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
Tgl masuk : 14 april 2006
No reg : 3144
Dx masuk : Anemia
b.
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn
a
Umur
: 45 tahun
Alamat : karang anyar RT:04, RW:14 magelang selatan.
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Hub dengan pasien: Suami
- RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan badan nya terasa lemah
atau lemas.
2. Riwayat keaehatan
sekarang
Pasien mengatakan badan terasa lemah,
pusing, mual, lemas kurang lebih selama 3 hari. Kemudian pasien langsung di
bawa ke RSuU Tidar magelang pada taggal 14-4-2006. di UGD pasien di periksa
Dokter jaga dan di diagnosa Anemia kemudian di lakukan tindakan pemasangan Nacl
20 tetes/menit dan nsegera di kirim ke bangsal G untuk mendapatkan perawatan
lebih lanjut. Pasien saat ini masih di lakukan penyinaran 6x di rumah sakit
Sarjito Yogyakarta. Rencana akan di lakukan penyinaran
25x.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien waktu umur 10 tahun pernah menderita leukemia, dan sejak umur
1,5 tahun pasien mengalami atau menderta anemia dan sudah opname sampai 6
kali,sekarang pasien juga masih menjalani terapi penyinaran, di rumah sakit
sarjito yokya karta karena sejak setahun yang lalu terdapat benjolan di leher
yang di diagnosa tumor jinak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita Anemia
atau penyakit yang pernah di derita oleh pasien, dan juga pasien menyatakan
tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai penyakit menular (TB paru, hepatitis, AIDS, dan lain lain) atau
penyakit menurun (Hipertensi, DM).
- PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA HENDERSON
1. Pola bernafas
Sebelum sakit : pasien bernafas 24x/menit dengan irama
teratur tidak ada tekanan padasaluran pernafasan dan tidak menggunakan alat
Bantu pernafasan.
Selama sakit :
pasien bernafas 24x/menit
teratur tidak menggunakan alat Bantu
pernafasan
.
2. Pola nutrisi dan
metabolic
Sebelum
sakit : Pasien makan 3x/hari dengan
komposisi nasi,lauk, sayur. Dan pasien minum 7-8 gelas/hari kurang lebih 2000
cc/hari.
Selama
sakit :
A : -
B : Hb .5,5 mg/dl
C : Pucat,CRT <
dari 2 detik
D : Pasien makan 3x/hari dengan komposisi diit
dari rumah sakit dan habis ½ porsi karena pasien mengalami penurunan nafsu
makan, pasien minum 6 gelas/hari kurang lebih 1500 cc/hari
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAB 1x/hari dengan
kondisi lembek bau khs dan pasien BAK 4x/hari dengan konsistensi jernih bau
khas amoniak.
Selama sakit : Pasien BAB 2x/hari dengan
konsisitensi cair,dan BAK pasien 5x/hari dengan konsistensi kekuningan bau khas
amoniak.
4. Pola keseimbangan dan
gerak
Sebelum sakit : Pasien seorang ibu rumah
tangga, pasien mampu melaksanakan tugas tanpa keluhan dan aktifitas pasien di
lakukan secara mandiri.
Selama sakit : Pasien tidak bias melakukan
aktifitas karena kondisi pasien yang lemah dan aktifitas pasien oleh keluarga
dan perawat.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur kurang lebih
8 jam perhari, di mulai jam 20.00-05.00 dan di tambah 1 jam tidur siang, tidak
ada keluhan tidur selama di rumah.
Selama sakit : Pasien tidur kurang lebih 8
jam tapi sering terbangunkarena lingkungan yang ramai.
6. Pola mempertahankan suhu
Sebelum dan selama di rumah sakit apabila
pasien mengalami panas pasien slalu memakai pakaian yang tipis dan yang
menyerap keringat, pasien juga menurunkan panas dengan kompres.
7. Pola personal hygiene
Sebelun sakit : Pasien mandi 2x/hari,
gosok gigi 2x/hari, keramas 2x seminggu, tanpa bantuan dapat di lakukan
mandiri.
Selama sakit : Pasien hanya di sibin
2x/hari, gosok gigi 2x/hari, dank lien selama di rumah sakit belum keramas,dan
di Bantu oleh keluarga dan perawat.
8. Pola komunikasi
Komunikasi pasien dengan keluarga, tetangga, Dokter, Tim medis lain
sangat baik, menggunakan komunikasi verbal yang baik terbukti pasien sangat
kooperatif, ada keluarga yang menunggui dan banyak tetangga yang menjenguk.
9. Kebutuhan spiritual
Pasien beragama islam sebem sakit pasien
sangat rajin beribadah seperti mengaji, sholat 5 waktu, selama sakit kegiatan
ibadah pasien terganggu, pasien hanya selalu ber doa agar pernyakitnya sembuh.
10. Kebutuhan berpakaian
Pasien selalu berpenampilan rapi baik
sebelummaupun selama sakit, pasien biasa ganti pakaian 2x/ hari dan lebih
menyukai pakaian dari kaos.
11. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien merasa aman dan nyaman saat berada
di sisi keluarga terutama suami dan anak anaknya.
12. Kebutuhan bekerja
Klien sebagai ibu rumah tangga dan selama
sakit aktivitas pasien di Bantu oleh keluarga.
13. Kebutuhan rekreasi
Biasanya untuk mengatasi kejenuhan pasien
nonton TV dan ber kunjung ke rumah kelurga nya.
14. Kebutuhan belajar.
Pasien menyatakan kesehatan adalah hal
yang sangat penting apabila pasien slalu
mencari pertolongan kesehatan pasien lulusan SLTP.
- PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a. Tekanan darah ;Pasien tampak rapi, terbaring di tempat
tidur.
b.
Kesadaran : compos mentis.
2. Tanda tanda vital
a.
Tekanan darah : 130/90 mmHg
b.
Respirasi : 24x/ menit.
c.
Nadi : 80 x/menit.
d.
Temperature : 36 C.
3. Kepala
a.
Bentuk : Mesosephal.
b. Rambut : warna hitam, mudah rontok,
bersih,tidak ada ketombe dan tidan ada kutu
c. Mata : Simetris, konjung tiva anemis,
sclera tidak ikterik, penglihatan baik.
d. Hidung
: Simetris, tidak ada pembesaran polip,tidak ada secret, penciuman baik.
e. Telinga
: Telinga smetris, tidak ada lesi, pendengaran baik,tidak ada penumpukan
serumen dan tidak mengunakan alat Bantu pendengaran.
f. Mulut
: Gigi bersih, masih lengkap 32 buah, bibir dan lidah tidak ada
stomatitis, mukosa bibir lembab.
4. Leher
Terdapat pembesaran pada daerah leher di
diagnosa tumor dan tidak
. terlihat
peningkatan Jvp.
5. Dada.
Paru paru
I : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi inter kosta
Pl : Taktil vremitus lebih kuat kanan, tidak
ada nyeri tekan.
Pr : Sonor
A : Vesikuler
Jantung I :
Tidak tampak ictus cordis
Pl :
Tidak ada nyeri tekan
Pr : Pekak
A : Reguler (S1,S2)
6. Abdomen I
: Bentuk datar, tidak ada lesi
A :
Peristaltik usus 20x/menit
Pl :
Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Pr :
Tykpani
7.
Genetalia : Bersih tidak terpasang DC
8. Anus :
Tidak ada haemoroid
9. Ekstremitas
Superior :
Pergerakan bebas, tidak ad oede, terpasang infuse Nacl 20 tetes/menit, akral
dingn.
Inferior : Pergerakan terbatas, tidak ada oedem, akral dingin.
10.Kuku
dan kulit : Kulit pucat, turgor sedang, kuku pucat, CRT lebih 2 detik, akral
dingin.
- DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Hb : 5,5
WBC : 1,9 x 10 3
RBC : 2,07x 106
HGB : 5,19/ dl
HCT : 16- 6 %
MIH : 80,2 fl
MCHC : 30,7-9 pg
PLT : 183x10
Pemeriksaan Hb pada tanggal 19 April
2006 Hb: 9;8
Terapi pada tanggal 15
april 2006
Diaget 3x2 tab
500 mg
Trimosil 2x1gr
ANALISA DATA
Nama : Ny
S
Ruang : K
Umur : 65 tahun
Dx medis : Anemia
No
|
Data
fokus
|
Problem
|
Etiologi
|
TTD
|
I
II
|
Ds :
Pasien mengatakan lemes
Pasien
mengatakan kadang merasa pusing.
Do : Hb : 4,5 gr/dl
CRT: lebih 2 detik
Turgor sedang
Kulit pucat
Conjungtiva anemis.
Darah masuk kolf ke 2
Ds
:Pasien mengatakan , darah rendah adalah tensi darah rendah.
Do:
Pasien tampak bingung
Pasien
selalu bertanya.
|
Perubahan perfusi jaringan
Kurang pengetahuan
|
Penurunan suplai O2 ke jaringan.
Kurangnya informasi
|
|
PRIORITAS MASALAH
Nama : Ny S
Ruang : K
Umur : 65 tahun Dx
medis : Anemia
No.
|
Diagnoas
keperawatan
|
Tanggal
ditemukan
|
Tanggal
teratasi
|
TTD
|
I
II
|
Perubahan perfusi jaringan Berhubungan dengan
Penurunan suplai O2 ke jarinagan
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
|
19 Juni 2006
19 Juni 2006
|
19 Juni 2006
19 Juni 2006
|
|
NURSING CARE PLAN
Nama : Ny S
Ruang : K
Umur : 65 tahun
Dx medis : Anemia
Hari
/ tanggal
|
No.
|
Tujuan
|
Rencana
|
Rasional
|
TTD
|
Senin, 19 Juni 2006
09.00 WIB
Senin
19 Juni 2006
jam 09:00 WIB
|
I
II
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
suplai O2 ke jaringan adekuat dengan kriteria hasil :
-
Pasien tidak pucat
-
Conjungtiva tidak anemis
- Turgor baik
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 1x15 menit di harapkan pasien tahu dengan kondisinya
dengan KH :
-Pasien mampu menyebutkan tanda, gejala, dan penyebab.
|
1.
Kaji keadaan kulit pasien
2.
Lakukan Hb sahli
3. Kaji vital sign
4. Beri tau tentang
pentingnya nutrisi.
5. Kolaborasi dalam
terapi tranfusi
1.
Kaji pengetahuan pasien
2.
Beri penkes tentang anemi
3.
Jelaskan nutrisi yang
seimbang
4.
Motivasi
pasien untuk meningkatkan masukan per oral
5.
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk diit
|
-Untuk mendeteksi turgor yang menandakan pasien dehidrasi, atau tidak,
pucat, sianosis
-Untuk mengetahui kemajuan kondisi pasien.
-memotivasi intake yang adekuat
-mempercepat proses penyembuhan
-Untuk menetukan intervensi lebih lanjut
-Untuk menambah pengetahuan pasien
-Pengetahuan dapat memotivasi untuk meningkatkan intake
-Untuk memberi support pada pasien agar meningkatkan intake
-Untuk
menetukan program diit
|
|
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny S
Ruang : K
Umur : 65 tahun
Dx medis : Anemia
Hari
/ Tanggal
|
No.
DX
|
Implementasi
|
Respon
hasil
|
TTD
|
Senin, 19 Juni 2006
09.30 WIB
Senin 19 Juni 2006
jam 09:30
|
I
II
|
1. Melakukan pengkajian
kulit
2. Melakukan Hb sahli
3. Menguku TTV (TD,N,S,RR)
4. Memberi tahu tentang pentingnya nutrisi
5. Memasukkan darah golongan A Rh+
1. Mengakaji pengetahuan pasien (Pasien
menanyakan penyakit anemia)
2.
Melakukan penkes tentang
anemia
3.
Melakukan penkes tentang gizi
seimbang
4. memotivasi pasien untuk meningkatkan
masukan per oral
|
-Kulit pucat
-Turgor sedang
-konjungtiva anemis
-darah tidak keluar/ keluar sedikit dan encer
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/ ,enit
S : 36,5 C
-pasien mengerti dan termotivasi.
- Darah masuk, Kolf ke 3
-Pasien belum mengerti
-Pasien mampu
menjawab 2 pertanyaan.
-
pasien mengatakan mengerti
-
Pasien lebih bernafsu makan.
|
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny S
Ruang : K
Umur : 65tahun
Dx medis : Anemia
Hari
/
Tanggal
|
No.
Dx
|
Evaluasi
|
TTD
|
Senin 19
Juni 2006
13:00
WIB
Senin 19
Juni 2006
13:00
WIB
|
I
II
|
S : Pasien mengatakan
masih lemas
O: - kulit pucat
-Turgor sedang
-darah masuk kolf ke 3
A: Masalah belum teratasi
P : Pertahankan Intervensi 1-5
S : Pasien mengatakan Sudah faham dan mengerti
tentang anemia dan nutrisi seimbang
O : Pasien mampu menjawab 2 pertanyaan dari
penyuluh
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
|
|
kenapa ga ada daftar pustakanya?
BalasHapusiya knapa g ada
Hapus